Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyatakan bahwa penunjukan kepala dan wakil kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) definitif kemungkinan ditentukan oleh presiden berikutnya, yakni Prabowo Subianto.
"Bisa saja bahwa yang akan menunjuk presiden baru nanti tetapi yang jelas memang belum ada pembicaraan yang sekarang ini, apakah sebelum presiden baru sudah tunjuk atau mungkin saja penunjukan itu pada saat sudah presiden baru," kata Wapres memberi keterangan pers setelah meninjau Kawasan Perkebunan Tebu Sermayam di Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Selasa.
Wapres mengaku bahwa hingga saat ini memang belum ada pembicaraan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal penunjukan kepala dan wakil kepala OIKN definitif.
"Belum ada pembicaraan untuk kemudian nanti akan digantinya siapa, tetapi sementara ini kan Presiden sudah menunjuk Pak Basuki (Basuki Hadimuljono/Menteri PUPR) dan Wakil Menteri ATR (Raja Juli Antoni) untuk menangani (IKN)," kata Wapres.
Sementara itu soal alasan pengunduran diri kepala dan wakil kepala OIKN, Wapres mengaku juga tidak mengetahuinya. Menurutnya, pengunduran diri merupakan hal yang biasa.
"Saya tidak tahu ya alasannya kenapa itu, Pak Pratikno (Menteri Sekretaris Negara) tidak menjelaskan. Saya kira biasa dalam proses kita pembangunan itu kan ada yang mundur dan ada yang kemudian diganti," katanya.
Mensesneg Pratikno mengumumkan pengunduran diri Kepala OIKN Bambang Susantono dan Wakil OIKN Dhony Rahajoe di Istana Kepresidenan Jakarta (3/6).
Menindaklanjuti hal itu, telah terbit per hari ini Keputusan Presiden (Keppres) yang mengangkat Basuki Hadimuljono sebagai Plt Kepala OIKN dan Raja Juli Antoni sebagai Plt Wakil Kepala OIKN.
Presiden meminta Basuki dan Raja Juli menjamin percepatan pembangunan dengan sebaik-baiknya, sesuai visi pada rencana Nusa Rimba Raya dan memberikan manfaat positif bagi masyarakat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Wapres: Kepala OIKN definitif mungkin saja ditunjuk oleh presiden baru
Wapres: Kepala Otoritas IKN definitif mungkin ditunjuk presiden baru
Selasa, 4 Juni 2024 22:36 WIB 1586