Medan (ANTARA) - PaDi (Pasar Digital) usaha mikro kecil dan menegah (UMKM) BUMN memiliki sekitar 14.000 pelaku UMKM binaan yang tersebar di seluruh Pulau Sumatra.
"Secara nasional kami memiliki sekitar 114.004 UMKM binaan. Artinya 10 persen UMKM binaan kami berada di Sumatra" ujar Head of Sales PaDi UMKM Aswan Pradana usai kegiatan "Business Matching" atau Temu Bisnis PaDi UMKM di Medan, Kamis.
Aswan menyebut PaDi UMKM yang di bawah naungan Kementerian BUMN ini berkomitmen untuk menaikkan kelas UMKM di Indonesia antara lain dengan memberi pelatihan dalam bentuk pembinaan.
"UMKM yang masuk binaan PaDi akan mendapatkan pelatihan. Mereka akan diajari cara mengembangkan produk atau menjual produk semenarik mungkin," kata dia.
Menurut dia, tidak jarang para pelaku UMKM yang baru merintis usahanya masih bingung cara berjualan di sosial media. Para pelaku UMKM tersebut lebih nyaman untuk memasarkan produknya secara luring (offline).
"Untuk itu, kami terus mengedukasi para pelaku UMKM binaan agar terbiasa dengan pasar digital sehingga membuka luar pasar jualan mereka," sebut dia.
Aswan menjelaskan Pulau Sumatra pada 25 Maret- 29 Mei 2024 mencatatkan transaksi sebesar Rp132 miliar dari sebanyak 832 pedagang yang terlibat.
"Pada periode 25 Maret- 29 Mei 2024 hasil sementara business matching PaDi UMKM memiliki sebanyak 5.118 jumlah transaksi," kata dia.
Ke depan, pihaknya berharap pelaku UMKM pulau Sumatra khususnya Sumatera Utara
yang terdaftar di PaDi UMKM untuk aktif bertransaksi di pasar elektronik agar memperoleh keuntungan pada usaha yang yang tengah dijalankan
"PaDi UMKM merupakan pasar elektronik yang menyediakan produk-produk pilihan dari para vendor/ UMKM Indonesia yang telah dikurasi supaya sesuai standar kebutuhan pengadaan perusahaan BUMN," ujar dia.