Medan (ANTARA) - Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumatera Utara Arif Mandu mengatakan, masyarakat lebih memilih mengonsumsi daging sapi segar untuk Lebaran 2024 dibandingkan daging beku impor.
"Daging segar memang lebih laku," ujar Arif di Medan, Minggu.
Dia mengatakan, hal itulah yang membuat peminat daging kerbau beku impor Bulog Sumut kurang maksimal.
Bulog Sumut hingga awal April 2024 masih memiliki enam ton daging kerbau beku di gudangnya. Jumlah itu belum berkurang sejak akhir Maret 2024.
Menurut Arif Mandu, biasanya masyarakat memilih daging kerbau beku impor yang berharga sekitar Rp80 ribu per kilogram ketika memerlukan konsumsi untuk acara-acara besar.
Adapun harga itu lebih rendah dibandingkan dengan harga daging sapi segar yang berada di kisaran Rp137 ribu-Rp149 ribu untuk setiap kilogram.
"Biasanya daging beku itu diperlukan ketika ada acara-acara seperti pesta yang membutuhkan banyak daging dengan harga lebih murah. Kalau seperti Lebaran orang cenderung daging segar. Itulah kenapa permintaan daging beku tidak terlalu tinggi," kata dia.
Sementara itu, Arif Mandu memastikan Perum Bulog Sumut mampu menyediakan beragam komoditas untuk kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan Lebaran.
Berdasarkan data terkini pada 5 April 2024 atau tiga hari sebelum libur Lebaran, Bulog Sumut mempunyai 177.659,70 liter minyak goreng "Minyakita", lalu 773,46 ton gula pasir; 14,53 ton tepung terigu dan 27.377,46 ton cadangan beras pemerintah.
Arif menyebut, semua komoditas tersebut mencukupi permintaan saat libur Lebaran dengan penyaluran kepada masyarakat melalui mitra maupun pasar murah.