Medan (ANTARA) -
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Medan, Sumatera Utara (Sumbar), meminta warga setempat mengurangi aktivitas di luar akibat suhu yang ekstrem pada bulan suci Ramadhan 1445 Hijriah/2024.
"Sudah pasti cuaca panas cukup ekstrem ini, kalau bisa dikurangi aktivitas di luar rumah," ucap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Medan dr Helena Rugun di Medan, Kamis.
Bila warga Kota Medan tetap beraktivitas di luar, lanjut dia, sebisa mungkin mencegah dehidrasi karena suhu ekstrem mengakibatkan tubuh menjadi mudah dehidrasi.
Pihaknya mengimbau secepat mungkin mengkonsumsi air yang banyak dan jangan tunggu terasa kering kerongkongan atau haus.
"Kalau sudah sempat haus, berarti sempat dehidrasi. Jadi pastikan banyak minum air sewaktu sahur dan berbuka. Kalau bisa dikonsumsi delapan gelas air, tinggal dibagi saja waktu sahur dan berbuka," katanya.
Menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, kata dia, jangan minum air yang berkafein maupun berkarbonasi karena tubuh bisa cepat dehidrasi.
"Makanannya pun yang bergizi, ada protein, sayur, dan jangan terlalu banyak lemak. Jadi makan yang bergizi sewaktu berbuka dan sahur, sehingga nutrisinya cukup," ujar Helena.
Pihaknya juga mengaku cukup ekstrem dalam beberapa pekan terakhir di Kota Medan belum meningkatkan penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di fasilitas kesehatan.
"Cuaca ekstrem ini keluhannya pada kulit, lalu dehidrasi rentan penyakit ISPA, batuk-batuk dan flu. Sejauh ini yang ada di puskemas masih bisa teratasi," ungkap Helena.
Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan menyebut hujan berpotensi turun di Kota Medan sepanjang pekan ini.
"Dalam dua hari ke depan potensi curah hujan di Medan dengan intensitas ringan hingga sedang akan terjadi," ungkap prakirawan BBMKG Wilayah I Medan Utami Al Khairiyah.
Meski demikian cuaca panas cukup ekstrem mencapai 36,2 derajat Celsius terjadi pekan lalu di Kota Medan. Awal pekan ini cuaca wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara itu cerah berawan, disertai potensi hujan ringan bersifat lokal dengan suhu maksimum 35 derajat Celsius.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kurangi aktivitas di luar bila suhu ekstrem terjadi pada Ramadhan ini