Langkat (ANTARA) - Investor asal Korea berkunjung ke Pemkab Langkat, Selasa (19/3) guna membicarakan pengelolaan limbah makanan, LED dan limbah PLTU FABA (Flying Ash Bottom Ash).
Faisal Hasrimy didampingi beberapa kepala dinas menerima Presiden Director Energy Power Co. Ltd Mr. Pak Woo Sik.
Dalam kunjungannya tersebut disampaikan bahwa Director Energy Power bergerak di bidang pengelola limbah makanan, LED dan limbah PLTU FABA.
"Limbah FABA tersebut bisa digunakan menjadi bahan bangunan dengan teknologi dan hak patennya," katanya.
Kunjungan ini dalam rangka upaya mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) melalui program aksi secara nasional.
Pemprov dan pemkab memiliki kewajiban menyusun inventarisasi gas rumah kaca yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman kesadaran maupun kepedulian masyarakat terhadap kecenderungan dan kondisi di Langkat.
Faisal Hasrimy menjelaskan tentang tingkat emisi gas di Kabupaten Langkat bahwa "Emisi GRK di Kabupaten Langkat tingkat terendah pada 2015 dengan 1.064 GG Co2e dan tertinggi pada 2019 dengan tingkat 7.079Gg CO2e.
Untuk di ketahui Gg CO2e adalah gigagram setara CO2. Gg CO2e digunakan untuk mengukur emisi gas rumah kaca (GRK).
Sementara itu Pemkab Langkat telah melakukan aksi adaptasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan menanam mangrove sebanyak 46.559 pohon, penanaman bibit tanaman produktif 22.000 batang, serta adaptasi dan mitigasi tersebut.
Pemerintah Kabupaten Langkat menurunkan emisi gas sebesar 4.798,99 CO2e atau sekitar 78 persen.
Sementara untuk tahun 2024 sesuai program yang dijalankan pemerintah Kabupaten Langkat akan melakukan aksi adaptasi dan mitigasi berupa Kampung Iklim atau di desa dan kelurahan Se Kabupaten Langkat.
Faisal Hasrimy berharap kehadiran investor dapat membawa manfaat dan memberikan hasil terbaik.
"Kita sangat apresiasi karena kunjungan ini sangat penting untuk kebaikan Kabupaten Langkat," ucapnya
Investor Korea tertarik soal pengelolaan limbah di Langkat
Selasa, 19 Maret 2024 16:28 WIB 1223