Tapanuli Utara (ANTARA) - Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Tarutung Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sumatera Utara Ismet Sitorus mengatakan, peringatan Isra Mikraj menjadi momentum dan sarana introspeksi diri dan pemantapan iman, bukan hanya sebatas acara tahunan semata.
"Peringatan Isra Mikraj memiliki makna yang dalam bagi kita semua. Meskipun berada dalam keterbatasan ruang fisik, namun jiwa dan rohani tetap bebas untuk menggapai kedekatan dengan sang pencipta," ujar Ismet Sitorus saat membuka secara resmi peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW 1445 H yang dirangkaikan dengan perayaan menyambut bulan suci Ramadhan di Rutan Tarutung, Sabtu.
Ismet berharap secara khusus kepada warga binaan agar benar-benar memaksimalkan waktu dalam mendengarkan tausiyah dari Ustadz Muhammad Nazar Luthfi Tambunan.
"Jangan sia-siakan kesempatan ini, mari bersama memperdalam ilmu agama, banyak hikmah juga yang dapat kita ambil dari kisah perjalanan Nabi Muhammad pada peringatan Isra Mikraj ini," tukasnya.
Disebutkan, Isra Mikraj merupakan salah satu momen paling monumental dalam Islam, peristiwa Isra Mi'raj terbagi dalam dua peristiwa yang berbeda.
Dalam Isra, Nabi Muhammad SAW "diberangkatkan" oleh Allah SWT dari Masjidil Haram hingga Masjidil Aqsa.
Lalu dalam Mikraj Nabi Muhammad SAW dinaikkan ke langit sampai ke Sidratul Muntaha yang merupakan tempat tertinggi.
Di mana, Nabi mendapat perintah langsung dari Allah SWT untuk menunaikan salat lima waktu.
Rutan Tarutung peringati Isra Mikraj sebagai momentum introspeksi diri
Sabtu, 9 Maret 2024 19:36 WIB 3894