Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menurunkan tim untuk melakukan penelusuran atas dugaan kebocoran gas di Kabupaten Mandailing Natal, beberapa hari lalu.
"Sejak kejadian beberapa hari lalu, kami langsung turun sehingga kita bisa mengambil langkah-langkah ke depan," ujar Penjabat Gubernur Sumut Hassanudin di Medan, Senin.
Ia menjelaskan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal bersama pemangku kebijakan terkait sudah melakukan penanganan kepada para korban yang terdampak atas dugaan bencana tersebut.
"Pemkab Madina (Mandailing Natal) bersama TNI/Polri dan stakeholder terkait, langsung melakukan evakuasi seluruh warga yang terdampak," kata dia.
Pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat terkait dengan kejadian yang berdampak kepada ratusan masyarakat tersebut.
"Bahwa semua yang terdampak sudah diberikan pertolongan, sampai ini belum ada kejadian-kejadian lain," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi, dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Provinsi Sumut Mulyadi Simatupang mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terkait dengan penanganan kejadian tersebut.
"Saat ini, kami sedang berkoordinasi dengan Kementerian ESDM dan besok akan rapat melalui daring," ujar dia.
Pada Kamis (22/2), pukul 19.15 WIB diduga terjadi keracunan gas salah satu perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Kabupaten Mandailing Natal yang mengakibatkan ratusan warga mengungsi dan mendapatkan perawatan medis.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal, 102 orang harus mendapatkan perawatan medis akibat kejadian tersebut.
Pemprov Sumut turunkan tim telusuri dugaan kebocoran gas di Mandailing Natal
Senin, 26 Februari 2024 23:56 WIB 2293