Ketua DPRD Kota Medan Hasyim menyebut sebanyak 41 puskesmas harus meningkatkan pelayanan UHC (Universal Health Coverage/ Cakupan Kesehatan Semesta) Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB) 2024.
"Sebanyak 41 puskesmas dan 31 puskesmas pembantu di Kota Medan terus ditingkatkan pelayanan. Petugas harus ramah dan humanis dalam melayani pasien," ucap Hasyim di Medan, Senin.
Politisi ini melanjutkan memberikan pelayanan kesehatan yang prima merupakan salah satu bentuk meningkatkan pelayanan diberikan oleh seluruh tenaga kesehatan dan petugas lainnya di pPuskesmas.
Hal tersebut bertujuan supaya pelayanan UHC JKMB yang dijalankan oleh Pemkot Medan bersama DPRD Kota Medan dapat bermanfaat bagi warga setempat.
Data Dinas Kesehatan Kota Medan hingga Juni 2023 tercatat sebanyak 7.499 warga Kota Medan telah menggunakan layanan UHC JKMB yang diluncurkan Wali Kota Medan di RSUD H Bachtiar Djafar pada 5 Desember 2022.
"Petugas tidak ada lagi yang cuek, apalagi wajah seram melayani pasien. Tidak ada lagi yang asik main telepon pintar, sehingga tidak merespon setiap pasien yang datang," ujar Hasyim.
Selain itu, terkait pemberian rujukan ke 42 rumah sakit yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Kota Medan oleh pihak puskesmas tidak lagi dipersulit.
"Biasanya birokrasi yang harus dilalui keluarga pasien menimbulkan banyak dalih. Tapi berikan yang terbaik demi kesehatan warga Kota Medan," tegas Hasyim.
Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman terus meningkatkan kualitas pelayanan cakupan kesehatan semesta jaminan kesehatan Medan berkah bagi warga kota.
"Perbaikan ini guna menindaklanjuti keluhan masyarakat terhadap program tersebut," ujar Aulia.
Menurutnya, peningkatan kinerja pelayanan kesehatan di Kota Medan, baik puskesmas maupun rumah sakit rujukan, yakni RSUD dr Pirngadi dan RSUD H Bachtiar Jafar.
Selain itu, perwujudan perilaku pelayanan kesehatan yang bersifat melayani dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya para tenaga medis.
"Peningkatan kualitas SDM, khususnya tenaga medis termasuk prasarana maupun sarana pendukung pelayanan kesehatan seperti alat kesehatan," ungkap Aulia.
Selain itu, perwujudan perilaku pelayanan kesehatan yang bersifat melayani dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya para tenaga medis.
"Peningkatan kualitas SDM, khususnya tenaga medis termasuk prasarana maupun sarana pendukung pelayanan kesehatan seperti alat kesehatan," ungkap Aulia.