Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, menyatakan bahwa kolaborasi merupakan kunci menghadapi perubahan iklim, peningkatan volume sampah, dan pemeliharaan kualitas air.
"Kolaborasi antarpemerintah, masyarakat, dan sektor swasta menjadi kunci keberhasilan menghadapi tantangan tersebut," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan Suryadi Panjaitan di Medan, Senin (8/1).
Menurut dia, Pemkot Medan akan terus mengembangkan berbagai program inovatif untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan lingkungan hidup.
"Selain itu, juga penggunaan teknologi terkini guna mengawasi maupun pengendalian polusi dan pemanfaatan energi terbarukan di wilayah ibu kota Provinsi Sumatera Utara," kata dia.dalam ramah tamah dan syukuran tahun baru keluarga besar Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, kata dia, Kota Medan memproduksi sampah, baik organik maupun anorganik sekitar 2.000 ton per hari diproses di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Terjun.
"Pengelolaan limbah yang berkelanjutan akan menjadi fokus utama kami," ujarnya.
Ia mengajak seluruh pihak terkait, baik di lingkungan Pemkot Medan maupun masyarakat agar bekerja sama serta memberikan kontribusi menjaga dan memperbaiki lingkungan hidup.
Pemerintah Kota Medan telah meminta warga agar membiasakan diri mengelola sampah plastik melalui penerapan 3R, yakni reuse, reduce, recycle.
"Saya mengajak masyarakat melibatkan diri dalam kegiatan lingkungan, seperti penanaman pohon, pembersihan sungai, pengelolaan sampah guna menciptakan lingkungan bersih, hijau dan sehat," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga mengucapkan terima kasih kepada segenap pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan atas pencapaian pada 2023.
"Kesolidan, kerja sama, dan sinergisitas agar lebih ditingkatkan pada tahun ini guna mendapatkan hasil yang lebih baik," kata Suryadi.
Pemkot Medan: Kolaborasi kunci hadapi perubahan iklim
Selasa, 9 Januari 2024 8:54 WIB 2030