Medan (ANTARA) - Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Sumatera Utara ingin uji coba ke Thailand untuk memperbanyak jam terbang sekaligus mengasah mental bertanding atlet sebelum tampil di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Sumut-Aceh.
Sekretaris Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Sumut, Zulkifli Lubis, di Medan, Rabu, mengatakan, berbagai persiapan terus dimatangkan untuk menghadapi PON, termasuk dengan mengajukan program uji coba ke luar negeri khususnya ke Thailand ke KONI Sumut
Menurutnya, uji coba ke Thailand menjadi kewajiban bagi mereka jika MI Sumut ingin menempa petarung yang berjiwa fighter dan bisa bersaing dengan provinsi lain di PON mendatang.
"Kita memang seharusnya sudah berangkat ke Thailand atau datangkan pelatih dari Thailand. Tapi, 2024 nanti kita akan kembali mengajukan program itu ke KONI terkait try out," kata Zulkifli.
Dalam kesempatan itu ia juga mengaku atlet Muaythai Sumut yang dipersiapkan menghadapi PON saat ini masih mengalami kendala selama latihan, khususnya dalam ketersediaan peralatan latihan.
Saat ini, para atlet juga masih rutin menjalani pelatda PON yang dipusatkan di GOR Bowling, Jalan Willem Iskandar Medan. Latihan rutin digelar sebanyak 10 sesi setiap pekan, mulai dari teknik, fisik, dan sparing.
"Kami bersyukur bisa berlatih di gedung refresentatif, meski di gedung bowling. Namun tentunya jika ada tambahan ring baru akan semakin memaksimalkan program latihan. Kita memohon kepada Dispora dan KONI untuk memperhatikan apa yang kurang terkait fasilitas, terutama sarana menuju PON," katanya.
Sementara, pelatih Muaythai Sumut, Bartinius Purba menyebutkan tim pelatih berharap semua atlet bisa menjalani try out ke Thailand di awal tahun (2024). Apalagi, para fighter belum sekalipun pernah merasakan aura pertandingan muaythai Thailand. Pihaknya akan mempelajari teknik muaythai yang tidak diperoleh di Indonesia.
"Aku berharap satu sampai dua bulan try out ke Thailand untuk mempelajari teknik Muaythai di sana. Kemudian saat memasuki Pra PON kita berharap bisa try out sekali lagi ke sana. Jadi, minimal dua kali. Saya ingin melihat aura tarung Muaythai sesungguhnya bisa mereka temukan di sana," katanya.
Lebih lanjut dikatakan Bartinius, saat ini peralatan latihan kondisinya juga masih belum maksimal. Selain jumlahnya yang kurang, kondisi peralatan yang digunakan juga tampak ditambal atau sudah pernah rusak. Dirinya juga meminjamkan peralatan pribadi untuk memaksimalkan kebutuhan atlet agar tidak mengganggu program yang telah disusun.
"Peralatan sudah banyak yang koyak (rusak) dan sebagian punya saya untuk dipinjamkan sama mereka. Saya tidak apa - apa berkorban, karena kita tidak mungkin nunggu terus bantuan yang justru bisa ganggu program latihan sampai jelang pertandingan PON," ujarnya.