"Struktur pasar dalam rantai distribusi industri gula membentuk pasar oligopsoni di mana distributor utama (D1) sebagai pembeli dari pasar lelang atau pasar impor, selanjutnya di level subdistributor atau pedagang besar terbentuk pasar oligopoli. Kondisi menempatkan beberapa pelaku usaha memiliki posisi tawar yang lebih kuat di pasar," kata Ridho.
Meski demikian, pihak perusahaan yakni PT Medan Gula Nusantara menyebut, stok gula konsumsi di sejumlah distributor di Kota Medan aman hingga menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Namun, angka ketersediaan pasokan dan kebutuhan gula di Sumut harus memperhitungkan permintaan dari Aceh, karena kebutuhan Aceh dipasok dari Medan," tutur perwakilan PT Medan Gula Nusantara Nuriswan.
Di Sumut, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga rata-rata gula konsumsi di tingkat pedagang eceran pada Sabtu (10/11) mencapai Rp15.780 per kilogram.
Pada seminggu terakhir, harga rata-rata gula konsumsi di Sumut berada di rentang Rp15.520-Rp15.810 per kilogram.
Pada Kamis (9/11), pemerintah melalui Badan Pangan Nasional resmi memberlakukan relaksasi harga gula konsumsi di tingkat konsumen dari Rp14.500 per kilogram menjadi Rp16.000 per kilogram atau Rp17.000 per kilogram khusus di wilayah Maluku, Papua, dan daerah tertinggal, terluar, terpencil dan pedalaman.