Dengan SCADA, petinggi dan petugas Perumda Tirtanadi dapat melihat secara "real time" kuantitas dan kualitas air baik yang ada maupun yang dialirkan dari IPA.
Aspek-aspek seperti kekeruhan, tekanan, kecepatan, banyaknya air yang didistribusikan dari IPA dapat terpantau dengan menggunakan SCADA dan bisa dilihat di mana saja melalui aplikasi di komputer.
Akan tetapi, Kabir menyebut bahwa SCADA hanya dipakai untuk IPA-IPA besar. "Besar itu maksudnya, kapasitasnya lebih dari 100 liter per detik," tutur dia.
Sementara untuk IPA berkapasitas di bawah itu, Perumda Tirtanadi menggunakan aplikasi buatan sendiri yang membuat kondisi IPA dimonitor secara berkala setiap satu jam.
Menurut Kabir, pada aplikasi tersebut, situasi di IPA didapatkan dari data yang dimasukkan oleh petugas dan dilengkapi dengan foto.
"Aplikasi itu pun dapat melindungi Perumda Tirtanadi andai terjadi kebohongan kawan-kawan di lapangan," ujar dia.
Perumda Tirtanadi lengkapi dua IPA dengan SCADA
Kamis, 26 Oktober 2023 22:02 WIB 3048