"Ciri-ciri anak stunting berat badan kurang dari 2,5 Kg, panjang badan kurang dari 47 Cm, lingkar kepala kurang dari 31,5 Cm. Stunting bisa dicegah melalui pemenuhan kebutuhan gizi sejak dalam kandungan. Anak bayi harus diberi ASI eksklusif sampai berusia 6 bulan. Kemudian pertumbuhan anak harus terus dipantau dan selalu menjaga kebersihan lingkungan," katanya.
Dia juga mengapresiasi Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi melalui program Kedaireka yang dilaksanakan ITS Paluta, selaku perguruan tinggi yang ikut serta dalam dalam mewujudkan penurunan dan pencegahan stunting ini khususnya di desa lokus Kabupaten Padanglawas Utara.
"Tugas berat ini kami selaku pemerintah daerah dapat terbantu dengan peran-peran perguruan tinggi dan lembaga lainnya dalam pencegahan dan penurunan stunting," sebutnya.
Kegiatan ini disambut antusias pemerintah daerah, BUMN dan swasta, khususnya seluruh lapisan masyarakat berisiko stunting, karena turut berupaya menurunkan prevelensi stunting di Paluta untuk menciptakan generasi muda yang sehat dan cerdas.
Pada kesempatan itu, Wakil Rektor ITS-Paluta memberikan bantuan ayam kampung DOC, bibit terung ungu, sawi manis, kangkung, cabe rawit, daun kelor gembor air, pupuk urea dan NPK untuk peserta, melalui Kades Nagasaribu.