Medan (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengingatkan masyarakat Sumatera Utara untuk mewaspadai politik uang atau yang kerap diistilahkan masyarakat dengan "serangan fajar" pada tahun politik.
"Target kami dari Bus KPK ini untuk berkomitmen dalam menyukseskan pemilu dengan tidak mendekatkan serangan fajar," ujar Nurl Ghufron usai pembukaan Roadshow Bus KPK, di Medan, Kamis.
Menurutnya, praktik politik uang atau serangan fajar kerap terjadi menjelang tahun politik yang membuat masyarakat gampang tergiur untuk memilih para peserta pemilu.
"Karena kami keliling bus antikorupsi ini mendekati momen Pemilu 14 Febuari dan November 2024. Itu adalah momen-momen penting karena awal dari korupsi politik, oleh karena itu konsepnya itu agar masyarakat sadar dan tidak tergiur memilih orang yang membayar karena mendapat serangan fajar," kata Nurul.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat Sumatera Utara khususnya pemerintah daerah untuk membangun budaya antikorupsi di lingkungan sekitarnya.
"Bagaimana yang di sampaikan oleh Pak Pj Gubernur. Budaya kita adalah budaya kebaikan yang terus kita jaga," sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Nurul Ghufron juga mengimbau para caleg maupun parpol untuk tidak melakukan 'serangan fajar' demi meraup suara banyak pada pemilu 2024.
"Melawan hukum artinya melanggar hukum," katanya.
Program Roadshow Bus KPK "Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi" hadir di Kota Medan, Sumatera Utara, selama empat hari (26-29 Oktober 2023) yang bertujuan menyebarkan paham antikorupsi.
Program 'Roadshow Bus KPK' adalah bagian dari pendidikan antikorupsi kepada masyarakat yang menjadi salah satu strategi pemberantasan korupsi KPK, selain pencegahan dan penindakan
KPK menggunakan bus untuk hadir langsung ke tengah-tengah masyarakat, memberikan edukasi antikorupsi, nilai-nilai integritas dengan cara yang menarik, dan menyenangkan.
Pimpinan KPK ingatkan warga Sumut 'serangan fajar' di tahun politik
Kamis, 26 Oktober 2023 16:23 WIB 1777