"Sebelum kamu lulus kuliah, kamu harus memiliki setidaknya dua kemampuan bahasa. Pertama Bahasa Inggris dan kedua kemampuan Arab, Jepang, Korea, atau bahasa lainnya," kata Mohammad Shatar.
Selain kemampuan berbahasa, lanjut dia, mahasiswa maupun dosen harus memiliki karakteristik dan penampilan yang berbeda agar dikenal dan terus diingat.
Sementara itu Rektor UMSU Prof Agussani menyampaikan bahwa kehadiran Prof Shatar tidak terlepas dari hubungan kerja sama yang telah dibangun sejak tahu 2019. Ketua Pegawai Eksekutif itu berperan menjadikan UMSU sebagai perguruan tinggi yang diakui di Malaysia.
"Beliau ini tokoh pendidikan yang tidak asing di Malaysia maupun Indonesia. Kami berharap melalui kuliah umum ini Prof Shatar dapat memberikan masukan dan berbagi pengalaman di bidang pendidikan kepada mahasiswa dan dosen UMSU," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tokoh Pendidikan Malaysia: UMSU berpeluang jadi kampus internasional