Mahasiswa pertanyakan dana penanganan stunting di Madina
Rabu, 18 Oktober 2023 13:24 WIB 2521
Pada unjuk rasa itu, mahasiswa juga menyampaikan jika mereka belum menemukan peran Pemkab Madina secara terbuka terkait upaya perbaikan gizi secara komperhensif.
Amri menyebut, berdasarkan laporan studi status gizi Indonesia pada tahun 2021 terdapat 47,7 persen balita di Madina mengalami stunting prevalensinya lebih tinggi dari pada Provinsi Sumatera Utara yang mencapai angka 25,8 persen.
"Ditahun 2022 menglami penurunan menjadi 34,2 persen. Tetapi ini masih angka yang sangat besar, standar WHO itu prevalensinya dibawah 20 persen. Kami meminta keterbukaan sudah berapa persen angka di tahun 2023 dan dimana saja titik stunting yang menjadi problem agar seluruh stake holder terkhusus mahasiswa bisa mengambil peran dalam penyelesaian stunting," tegasnya.
Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Madina, dr Syarifuddin Nasution saat menjumpai massa menyampaikan, terkait masalah anggaran penanganan stunting adalah tergantung perangkat daerah yang menangani stunting.
"Terkait tuntutan mahasiswa ini kita akan memberikan ruang untuk diskusi terkait penanganan stunting di Madina ini," ujarnya.