Apa yang dituai Achrina membuahkan hasil bagus. Dari kesulitan sekadar untuk menemukan pasar, dia kini dapat mengantongi omzet Rp2,5 juta sampai Rp3 juta sebulan untuk menyokong ekonomi keluarga.
Dengan terus berkecimpung di dunia digital, Achrina bermimpi pula dapat mengekspor produknya dan terus meningkatkan volume penjualan. "Mimpi saya, bisa ekspor," kata dia.
Digitalisasi
Setelah melewati pandemi COVID-19 yang menguras banyak energi, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah bergerak cepat untuk memasyarakatkan digitalisasi demi memajukan ekonomi.
Salah satu kelompok yang menjadi sasaran utama digitalisasi adalah pelaku UMKM. Alasannya, UMKM merupakan sektor yang "tahan banting" dan mampu berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Pada Juni 2023, Kementerian Keuangan menyatakan bahwa kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 60,5 persen. Terkait jumlahnya, Kementerian Koperasi dan UKM mencatat ada 65,4 juta UMKM di Indonesia sampai tahun 2019.
Selain itu, UMKM memiliki kemampuan menyerap 97 persen total angkatan kerja dan mengumpulkan 60,4 persen dari total investasi Indonesia (Semester I/ 2021).