Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, terus meningkatkan kualitas program UHC (Universal Health Coverage/Cakupan Kesehatan Semesta) Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB) bagi warga.
"Perbaikan ini guna menindaklanjuti keluhan masyarakat terhadap program tersebut," ujar Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman dalam rapat paripurna nota jawaban kepala daerah atas Ranperda Kota Medan tentang Rancangan APBD Kota Medan 2024, di Medan, Selasa.
Menurutnya peningkatan kinerja pelayanan kesehatan di Kota Medan, baik Puskesmas maupun rumah sakit rujukan, yakni RSUD dr Pirngadi dan RSUD H Bachtiar Jafar.
Selain itu, lanjut dia, melalui perwujudan perilaku pelayanan kesehatan yang bersifat melayani dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya para tenaga medis.
Wali Kota Medan Bobby Nasution meluncurkan layanan kesehatan secara gratis program UHC JKMB di RSUD H Bachtiar Djafar pada 5 Desember 2022.
Data Dinas Kesehatan Kota Medan mencatat sebanyak 7.499 warga Kota Medan, Sumatera Utara, menggunakan layanan kesehatan JKMB hingga Juni lalu sejak diluncurkan pada 2022.
"Peningkatan kualitas SDM, khususnya tenaga medis termasuk prasarana maupun sarana pendukung pelayanan kesehatan seperti alat kesehatan," ungkap Aulia dalam rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Kota Medan Hasyim bersama Wakil Ketua Rajudin Sagala dan Teuku Bahrumsyah.
Wakil wali kota mengatakan Pemkot Medan akan melayani permintaan dengan membuka kotak pengaduan program UHC JKMB, dan telah memiliki nomor kontak personal bagi peserta BPJS Kesehatan.
Hal ini sebagai syarat program UHC JKMB sesuai dengan standar operasional prosedur, yakni KTP dan NIK Kota Medan bisa melakukan pengobatan di tingkat pertama dan fasilitas kesehatan tingkat lanjut.
Aulia juga menyebut Pemerintah Kota Medan lebih mengoptimalkan pelaksanaan program bersifat pencegahan melalui kegiatan terpadu antara Puskesmas, pihak kecamatan, kelurahan dan lingkungan.
"Seperti perilaku hidup sehat guna mewujudkan Medan Sehat. Kita juga akan menjadikan Medan kota wisata medis program kolaborasi rumah sakit, dan pelaku industri pariwisata," ungkap Aulia Rachman.