Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa berkekuatan magnitudo 5,1 guncang wilayah pantai tenggara Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara dipicu lempeng Laut Maluku.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Kamis mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 4,30 lintang utara dan 125,75 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 81 km arah timur laut Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada kedalaman 70 km.
"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan dalam lempeng Laut Maluku," paparnya.
Ia mengemukakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo 4,9.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber juga menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik (oblique thrust).
Ia mengemukakan gempa yang terjadi pada pukul 10.38.23 WIB itu menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Marore, Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas III-IV MMI (modified mercally intensity), artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.