"Kami buka-bukaan, relawan punya basis massa dan wilayah mana saja. Itu dahulu yang kami data. Di wilayah mana kami kuat dan mana yang kurang kuat sehingga bisa lebih efektif dan efisien dalam menerapkan strategi politik selanjutnya," urai Asril.
Saat Bobby Nasution resmi menjadi Wali Kota Medan, Rumah Kolaborasi tetap bergerak di akar rumput.
"Hanya gerakannya berbeda pada saat kampanye dan saat ini. Namun, yang pasti relawan tetap kami libatkan karena memang relawan menjadi mata dan telinganya Bobby Nasution di akar rumput," kata Asril.
Ia juga menegaskan bahwa RKBN tetap membuka pintu bagi siapa pun yang mau berkolaborasi menjadikan Kota Medan lebih baik.
"Kami juga menerima pintu pengaduan masyarakat yang berkaitan dengan bidang sosial, kesehatan, adminduk, serta penanggulangan bencana," ujar Asril.
Sharing session (sesi berbagi) lebih banyak diisi dialog antara mahasiswa dan RKBN. Salah satu yang dibahas adalah pelibatan anak-anak muda dalam kolaborasi pembangunan di Kota Medan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Mahasiswa USU gelar diskusi politik di Rumah Kolaborasi Bobby Nasution