Oleh karena itu, Alwi menyarankan warga untuk rutin berolahraga, tidak merokok, dan tidak minum alkohol untuk menghindari risiko penyakit kardiovaskular.
"Selain itu, juga harus memperhatikan makannya, kurangi makan makanan siap saji," katanya.
Baca juga: Dinkes Sumut minta penderita penyakit kanker lakukan pengecekan dini
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Eva Susanti sebelumnya menyampaikan bahwa penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
"Penyebab kematian tertinggi di Indonesia adalah penyakit stroke dengan 19,42 persen dan jantung iskemik dengan 14,38 persen," katanya.
Ia mengatakan bahwa kedua jenis penyakit kardiovaskular tersebut merupakan penyakit dengan pembiayaan terbesar dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional, total biaya penanganannya mencapai Rp15,37 triliun.