Medan (ANTARA) - Sejak didirikan pada 1930, Al Jam’iyatul Washliyah sudah memiliki budaya dakwah yang diperankan para pendiri Al Washliyah.
Seiring perkembangan zaman, budaya, teknologi dan informasi, Al Washliyah dituntut untuk memperbaharui budaya dakwah sehingga lebih adaptif terhadap perkembangan dan perubahan budaya masyarakat. Demikian disampaikan Ketua Pengurus Daerah (PD) Al Washliyah Kota Medan H. Abdul Hafiz Harahap pada pembukaan Seminar Nasional “Menggagas Strategi Kebudayaan Dalam Optimalisasi Dakwah Al Washliyah”, kemarin, di Hotel Saka Jl. Gagak Hitam Medan.
Dijelaskan Abdul Hafiz Harahap, dari seminar nasional ini akan lahir gagasan budaya dakwah Al Washliyah yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sehingga dakwah-dakwah yang dilakukan Al Washliyah dapat diterima masyarakat.
“Selain gagasan dan strategi budaya dakwah Al Washliyah, diharapkan seminar ini akan melahirkan satu buku dakwah sebagai pedoman bagi para ustadz dan pendakwah dari kalangan Al Washliyah”, kata Abdul Hafiz Harahap.
Sementara itu, Ketua PW Al Washliyah Sumatera Utara Dr. H. Dedi Iskandar Batubara yang diwaliki Sekretaris PW Al Washliyah Sumatera Utara H. Alim Nur Nasution dalam sambutannya mengatakan upaya dan langkah yang dilakukan PD Al Washliyah Kota Medan sangat penting dan strategis. Sebab bidang dakwah merupakan amal usaha prioritas Al Washliyah sejak dahulu.
“Upaya dan langkah Al Washliyah Medan dalam menggagas pembaharuan model dakwah yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman patut diapresiasi serta didukung seluruh pihak”, ujarnya.
Lebih lanjut Alim Nur Nasution menyebutkan bahwa eksistensi Al Washliyah yang akan memasuki usia 93 tahun, menjadi bukti bahwa strategi dakwah yang dilakukan para pendahulu Al Washlliyah, berjalan secara baik dan diterima masyarakat. Al Washliyah yang lahir dan tumbuh di Kota Medan, dari dahulu sampai sekarang menjadi organisasi masyarakat Islam terbesar di Sumatera Utara.
“Dengan usia yang akan memasuki 100 tahun, menunjukkan model dan strategi dakwah Al Washliyah sangat efektif dan selalu mendapat tempat di hati umas Islam. Oleh karena itu, pembaharuan strategi dakwah harus tetap dilakukan para Washlihin”, tegas Alim Nur Nasution.
Dibagian lain, Walikota Medan H. Muhammad Bobby Afif Nasution yang di Wakili Kabid PAUD dan PNF, Ismail Marzuki Siregar dari Dinas Pendidikan Kota Medan, dalam sambutannya mengatakan mengapresiasi digelarnya seminar nasional dalam menggagas strategis kebudayaan dalam optimalisasi dakwah Al Washliyah.
Walikota mengatakan bahwa Islam diturunkan sebagai rahmat bagi sekalian alam. Karena itu strategi berbeda harus diterapkan dalam melakukan dakwah, baik itu untuk anak-anak, remaja, orang tua, untuk laki-laki dan perempuan.
“Jika dakwah sesuai dengan segmen dan audiennya, maka dakwah bisa diterima dengan tangan terbuka dan hati yang ikhlas. Sehingga dapat meningkatkan kemaslahatan umat dalam segala bidang, baik untuk kehidupan di dunia maupun kehidupan kelak di akhirat,” kata Ismail Marzuki Siregar.
Sebelumnya Ketua Majelis Dakwah PD Al Washliyah Kota Medan Dr. Khairul Mufti Rambe dalam laporannya menyampaikan bahwa peserta seminar nasional terdiri dari para ustadz dan muballigh yang ada Kota Medan.
“Narasumber seminar nasional ini adalah DR. Faisal Riza, M.Ag dari UIN Sumut dan DR. Ja’far, MA dari IAIN Malikus Saleh Lhokseumawe dengan moderator Wakil Ketua PD Al Washliyah Kota Medan Mursal Harahap”, jelasnya.
Kegiatan seminar nasional ini dihadiri bendahara PD Al Washliyah Kota Medan Fachroel Rozi, Wakil Ketua Abdul Rani SH, Fuad Akbar dan pengurus PC Al Washliyah se-Kota Medan. Adapun peserta berjumlah 70 orang terdiri dari para ustad dan muballigh di Kota Medan.
Sambut 100 Tahun Al Washliyah, pembaharuan budaya dakwah Al Washliyah sebuah keharusan
Senin, 25 September 2023 14:59 WIB 1629