Medan (ANTARA) - Ekonom dari Universitas Sumatera Utara (USU) Wahyu Ario Pratomo menyarankan pemerintah daerah (pemda) di Sumut agar bermitra dengan aplikasi perdagangan digital berlabel "unicorn" untuk menjual produk-produk UMKM mereka daripada membuat "e-commerce" sendiri.
"Saya menyarankan agar berkolaborasi dengan 'unicorn' karena khawatir aplikasi 'e-commerce' milik pemerintah daerah tidak kuat untuk bersaing," ujar Wahyu kepada ANTARA di Medan, Kamis.
Menurut akademisi yang menamatkan pendidikan masternya di Macquarie University, Australia, itu, perusahaan 'unicorn' atau yang bervaluasi mencapai 1 miliar dolar AS atau Rp15,3 triliun sudah memiliki fasilitas yang lengkap untuk menunjang penjualan UMKM.
Mereka pun mempunyai pasar yang jelas dan sarana pendukung yang lengkap termasuk perusahaan kurir pengantar barang.
Oleh karena itu, bagi Wahyu, daripada menghamburkan uang untuk membangun sebuah aplikasi perdagangan elektronik anyar, pemda-pemda di Sumut dinilainya lebih baik bekerja sama dengan "unicorn" tersebut.
"Para 'unicorn' itu sudah memiliki hubungan bagus dengan konsumen serta relasi bisnisnya seperti pihak kurir. Sekarang, apakah daerah mampu membuat hal yang serupa? Jadi lebih baik bekerja sama, misalnya dengan menempatkan produk UMKM Medan di halaman depan aplikasi, membuat transaksi produk di Medan bebas ongkos kirim atau memotong ongkos kirim untuk transaksi dari UMKM Sumut ke luar wilayah. Itu akan memudahkan pergerakan barang," kata Wahyu.
Pria yang juga dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU itu menambahkan, tantangan lain jika pemda membuat aplikasi perdagangan elektroniknya sendiri adalah masih minimnya literasi digital di kalangan pelaku UMKM.
Kegagapan teknologi dapat menimbulkan hambatan transaksi sehingga keberadaan "e-commerce" itu tidak maksimal.
"Ada kemungkinan, dana besar sudah digelontorkan di awal, tetapi efektivitas 'e-commerce' itu hanya setahun atau kurang. Setelah itu aplikasinya tidak berjalan lagi," kata Wahyu.
Upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas UMKM di Sumatera Utara diwujudkan dalam banyak kebijakan, salah satunya dengan menciptakan "e-commerce" khusus UMKM. Kota Medan menjadi contoh yang juga melakukan hal itu.
Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Medan menyatakan, ibu kota Provinsi Sumut akan memiliki aplikasi perdagangan elektronik (e-commerce) UMKM pada Oktober 2023.
Kepala Diskop UKM Perindag Medan Benny Nasution menyebut bahwa aplikasi yang dikerjakan Diskominfo Medan itu akan memudahkan masyarakat untuk mengakses produk-produk UMKM Medan melalui gawai.
Aplikasi tersebut terinspirasi dari perangkat lunak sejenis milik Pemerintah Kota Surabaya bernama Pemberdayaan lan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo (Peken) yang diluncurkan pada tahun 2021.
Ekonom USU sarankan pemda bermitra dengan "unicorn" jual produk UMKM
Jumat, 8 September 2023 0:05 WIB 1909