Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa magnitudo 5,6 mengguncang wilayah Pantai Selatan Ende, Nusa Tenggara Timur akibat mekanisme "slab-pull" pada lempeng Indo-Australia.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,6," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Selasa.
Ia menambahkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,81 lintang selatan dan 121,49 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 19 km barat laut Ende, Nusa Tenggara Timur pada kedalaman 182 km.
Ia mengatakan gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya deformasi batuan akibat mekanisme "slab-pull" pada lempeng Indo-Australia.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault)," paparnya.
Daryono mengemukakan gempa yang terjadi pada pukul 10.54 WIB itu dirasakan di Waingapu, Ende dengan skala intensitas III-IV MMI (modified mercally intensity), artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Gempa juga dirasakan di Sumbawa, Dompu, Kota Bima, Kab. Bima, Ngada, Mataram, Lombok Timur, Sumbawa Barat III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).