Medan (ANTARA) - Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta para kepala sekolah di lingkungan provinsi setempat untuk tidak melibatkan siswa dan sekolahnya untuk berpolitik praktis mengingat tahun 2024 merupakan tahun politik yang mengadakan Pemilu dan Pilkada.
"Tugas siswa hanyalah menimba ilmu. Saya tak mau anak-anak saya dibawa ke tempat yang tak pada tempatnya. Mereka harus tahu demokrasi, tapi tak boleh ikut campur dalam politik praktis. Mereka siswa menimba ilmu, kalaupun ada anak-anak kita yang sudah punya hak memilih saat 2024, biarkan mereka memilih mana yang terbaik menurut pandangan mereka, itulah demokrasi,” ujar Edy Rahmayadi, saat melantik 10 Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di lingkungan Pemprov Sumut.
Selain itu, Edy Rahmayadi juga meminta aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Sumut tidak terlibat politik praktis pada Pemilu 2024.
"ASN tidak ada sangkutan dengan politik, jangan main-main dengan politik, kita minta pahami ini," kata Edy Rahmayadi.
Ia mengatakan ASN memiliki tiga tugas pokok yang harus dijalankan. Pertama, menjalankan kebijakan umum yang tertera di dalam Undang-Undang Dasar 1945, undang-undang lainnya hingga peraturan daerah. Kedua, tugas ASN sebagai perekat anak bangsa. Ketiga, tugas ASN sebagai pelayan masyarakat.
"Tidak ada alasan seorang ASN tidak melayani masyarakat," sebutnya