Gelombang setinggi 1,25 sampai 2,5 meter juga diprakirakan muncul di Selat Karimata bagian selatan, perairan utara Jawa Timur-Kepulauan Kangean, perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, perairan Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan-tengah, Laut Bali-Laut Sumbawa, perairan Kepulauan Selayar, Laut Flores, perairan Baubau-Kepulauan Wakatobi, perairan Manui-Kendari, perairan Kepulauan Banggai-Kepulauan Sula, serta perairan Kepulauan Sangihe-Kepulauan Talaud.
Tinggi gelombang di Laut Maluku, perairan Bitung-Kepulauan Sitaro, perairan selatan Sulawesi Utara, perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, perairan Raja Ampat, Samudra Pasifik utara Biak-Jayapura, Laut Seram, perairan selatan Pulau Buru-Pulau Seram, Laut Banda, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, perairan Sorong bagian selatan, dan perairan Fakfak-Amamapare juga diperkirakan meningkat menjadi 1,25 sampai 2,5 meter.
Peningkatan tinggi gelombang menjadi sekitar 2,5 sampai empat meter dari 7 sampai 8 Agustus 2023 berpeluang terjadi antara lain di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Kepulauan Mentawai, perairan Pulau Enggano-Bengkulu, perairan barat Lampung, dan Samudra Hindia barat Sumatera.
Tinggi gelombang di Selat Sunda bagian barat dan selatan perairan selatan Pulau Jawa hingga Pulau Sumbawa, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa-Nusa Tenggara Timur, perairan selatan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru, dan Samudra Pasifik utara Halmahera-Papua Barat juga diprakirakan meningkat menjadi 2,5 sampai empat meter.
Para nelayan dan operator sarana transportasi laut diminta mewaspadai dampak gelombang tinggi di wilayah-wilayah perairan tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Masyarakat pesisir diminta waspada gelombang tinggi hingga empat meter