Sementara dosen Fakultas Kehutanan USU Prof Mohammad Basyuni, S.Hut, M.Si, Ph.D menyampaikan" Baik teman-teman semuanya jadi kita sudah melihat sendiri yang telah terjadi, bahwa hutan yang kita banggakan yang di Desa Lubuk Kertang ini sudah hampir habis ya itu sekitar 700 hektar sudah gundul dari 1.200 hektar yang ada di hutan Lubuk Kertang yang dirambah.
Dari 700 hektar kita bisa bayangkan, awal mula ini ketika pandemi tahun 2020 sampai saat ini mangrove di tebang, kita pastikan mangrove yang ada disini memang yang terbaik untuk membuat arang.
"Jadi kami kita semua sangat mengapresiasi yang luar biasa yang dilakukan oleh Pak Kapolda ini untuk menghentikan semua," katanya.
Jadi kita sudah berulang kali menyuarakan, sampai ke Menteri juga ini tinggi gerakan yang nyata dan konkrit, mendatangi kemudian menyegel dan mengusir sampai tuntas ini yang kita harapkan dan ini juga yang disuarakan kelompok Lestari Mangrove," imbuhnya.