Hingga Desember 2023, PLN Grup membutuhkan pasokan biomassa untuk co-firing hingga 1,08 juta ton. Realisasi pemenuhan biomassa dari Januari tahun ini terus tumbuh, rata rata di angka 65 ribu ton per bulan.
Pada Mei lalu, pemenuhan biomassa juga meningkat signifikan hingga realisasi bulanan mencapai 82 ribu ton. Sedangkan khusus untuk bulan Juni realisasi pasokan mencapai 105.386 ton.
Saat ini, 42 PLTU yang dikelola PLN Grup telah menggunakan teknologi co-firing ini. PLN Grup akan terus meningkatkan porsi biomassa di pembangkit hingga 52 PLTU.
Penggunaan biomassa di PLTU, diharapkan mampu menurunkan emisi karbon hingga 429 ribu ton CO2 melalui teknologi co-firing. Hingga tahun 2025 mendatang target dekarbonisasi sebesar 954 ribu ton CO2 bisa tercapai.
"Kami terus menjaga komitmen rantai pasok energi primer yang andal, dengan menjaga kualitas bahan baku yang optimal serta terus mengedepankan upaya efisiensi rantai pasok. Langkah langkah strategis ini kami upayakan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sehingga menjadi katalis pendorong pertumbuhan ekonomi," tutup Iwan.
PT PLN Energi Primer Indonesia merupakan Subholding PLN yang didirikan untuk memastikan ketersediaan pasokan suplai energi primer melalui konsolidasi proses pengadaan & logistik, pencarian sumber energi primer serta pengembangan ekosistem yang resilient dan rantai pasok yang kuat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pasokan biomassa pembangkit PLN semester I 2023 capai 450,2 ribu ton