Medan (ANTARA) - Pengamat ekonomi dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Gunawan Benjamin mengatakan, kekhawatiran akan aksi begal berpotensi menghambat perputaran ekonomi pelaku UMKM di Sumut.
"Pelaku UMKM sangat terganggu dengan isu keamanan ini," ujar Gunawan kepada ANTARA di Medan, Selasa.
Menurut dia, bisnis UMKM seperti industri kue kering, roti dan keripik akan langsung terdampak dengan merebaknya pembegalan karena beroperasi pada malam hari.
Kemudian, Gunawan melanjutkan, para pedagang di pasar-pasar tradisional juga banyak beraktivitas pada malam sampai dini hari.
"Itu, kan, aktivitas pada waktu sunyi dan kini hal tersebut memunculkan rasa takut. Ini memicu mereka lebih berhati-hati dalam berproduksi atau malah tidak berproduksi lagi karena faktor keamanan," kata dia.
Oleh sebab itu, Gunawan berharap pihak keamanan terutama kepolisian dapat menuntaskan kasus pembegalan-pembegalan di Sumut dan memberikan rasa aman bagi masyarakat.
Bagi dia, tindakan dari kepolisian dapat menjamin keberlangsungan operasional UMKM di Sumut.
"Polisi mungkin bisa menambah personel untuk mengamankan situasi selama 24 jam. Pada masa seperti ini, polisi merupakan salah satu pihak yang perannya penting untuk menjaga perputaran ekonomi UMKM," tutur Gunawan.
Masyarakat di Provinsi Sumatera Utara tengah diresahkan dengan semakin maraknya tindakan pembegalan di wilayah mereka.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta aparat kepolisian untuk menghukum tegas para begal yang bergentayangan di daerah yang dipimpinnya.
Salah satu wali kota di Sumut yakni Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution menegaskan dukungannya terhadap tindakan maksimal oleh kepolisian bagi pelaku pembegalan.
Pengamat: Kekhawatiran akan begal hambat perputaran ekonomi UMKM Sumut
Selasa, 11 Juli 2023 22:49 WIB 2854