AEKI Sumut: Lamtoro jadi alternatif kurangi dampak El Nino pada perkebunan kopi
Kamis, 15 Juni 2023 21:30 WIB 3365
Dengan adanya bekal pengetahuan, selain memengaruhi keberlanjutan, produksi kopi juga diharapkan lebih efektif dan maksimal.
"Artinya tidak bisa berjalan sendiri-sendiri," kata Fadli.
Baca juga: BPD AEKI: Undang-Undang AntiDeforestasi UE tak pengaruhi ekspor kopi Sumut
Terkait lamtoro, Danil Arvi dan kawan-kawan dalam tulisan berjudul "Hubungan Ketinggian Tempat Dan Kelerengan Terhadap Produksi Kopi Arabika Gayo 1 Di Kabupaten Gayo Lues" (2019) di Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian Unsyiah, menyebut bahwa tanaman tersebut tidak hanya menjadi penaung yang baik tetapi juga berpengaruh positif kepada kesuburan tanah khususnya pada kopi arabika.
Adapun arabika merupakan jenis kopi andalan Sumatera Utara yang diekspor hingga Amerika Serikat dan Eropa.
Lamtoro, mereka menulis, memiliki akar yang menyerap unsur hara yang menyuburkan tanah bagian atas untuk diserap kopi arabika.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi, ada 50-60 persen peluang terjadinya El Nino di Indonesia pada semester kedua tahun 2023 dengan puncaknya diyakini pada Agustus.
Salah satu dampak El Nino yang sangat diwaspadai adalah terjadinya gagal panen. Gagal panen ini akan membuat kurangnya stok beras yang berujung pada meningkatnya harga.
Berdasarkan BMKG, El Nino merupakan fenomena memanasnya suhu muka laut Samudera Pasifik bagian tengah. Pemanasan itu meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan mengurangi curah hujan di wilayah Indonesia.