Medan (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berharap Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Negara Negara Asia Tenggara (ASEAN) membahas pengembangan sektor pertanian daerah secara mandiri terkait upaya pemenuhan kebutuhan pangan.
Sekretaris Daerah Pemprov Sumut Arief Sudarto Trinugroho di Medan, Senin, mengatakan bahwa pascapandemi COVID-19 seluruh pihak harus sadar bahwa pengelolaan sektor pertanian harus dilakukan dengan mandiri.
"Untuk ketahanan pangan sejak Gubernur Edy dan Wagub Musa Rajekshah menjabat itu memang sudah difokuskan salah satunya bidang pertanian untuk mendukung ketahanan pangan. Kemarin terjadi pandemi COVID- 19 dimana itu menyadarkan kita harus mandiri secara pangan," ujarnya.
Menurut Arief, pandemi COVID- 19, pemanasan global dan geopolitik menyebabkan energi dunia berkurang, untuk itu, masing masing provinsi harus meningkatkan sektor pertanian dengan kemandirian.Sehingga kebutuhan bahan pangan tetap terpenuhi.
"Pada KTT ASEAN nanti isu pangan dan pertanian dapat menjadi pembicaraan serius oleh masing-masing perwakilan negara supaya ada pembanding untuk peningkatan sektor pertanian dalam negeri ke depan," katanya.KTT Ke-42 ASEAN diselenggarakan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, 9-11 Mei 2023.
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut, provinsi itu memiliki sekitar luas baku lahan sawah 348.204 hektare, tersebar di 33 kabupaten/kota.
Kementerian Pertanian saat ini telah melakukan berbagai terobosan program percepatan peningkatan produksi dan pemberdayaan petani, seperti program Indeks Pertanaman 400 (IP400) yang kini telah diterapkan oleh Pemprov Sumut.
Dalam hal itu, kata Arief, KTT ASEAN juga harus membahas isu-isu strategis, tidak terkecuali masalah pangan, karena menyangkut kebutuhan orang banyak.