Anggota Komisi II DPRD Kota Medan Syaiful Ramadhan mendorong Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, merealisasikan program Merdeka Belajar di daerah ini.
"Kita minta pemerintah merealisasikan esensi makna Merdeka Belajar dengan kesamaan akses dan pemerataan sarana prasarana pendidikan bagi seluruh warga," ucap Syaiful di Medan, Sumut, Selasa.
Sebab, lanjut politisi ini, Merdeka Belajar dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023 untuk kesamaan akses dan pemerataan sarana prasarana pendidikan belum sepenuhnya direalisasikan.
Legislator ini mengharapkan gagasan program Merdeka Belajar yang telah berjalan tiga tahun terakhir bukan hanya sekedar slogan belaka.
"Benarkah peserta didik kita telah merdeka dari keterkurungan akses pendidikan? Apakah mereka bebas dari diskriminasi pendidikan? Apakah anak-anak kita telah miliki mentalitas merdeka ketakutan dan kecemasan?," ungkap dia.
Pihaknya mengatakan masih banyak persoalan dunia pendidikan, khususnya Kota Medan yang memerlukan kesungguhan pemerintah maupun masyarakat secara luas.
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Medan di 2018 tercatat sebanyak 81 siswa SD dan 183 siswa SMP se Kota Medan telah putus sekolah pada tahun ajaran 2017/2018.
"Realitanya potret jurang kemiskinan saat ini menghantui anak-anak kita dari bayang-bayang putus sekolah. Beragam kasus tindak kekerasan masih terjadi di ruang kelas, hal ini memerlukan kesungguhan bersama pemerintah dan masyarakat," terangnya.
Politisi muda ini mengaku terus memberikan perhatian maupun dukungan serius terhadap realisasi program Merdeka Belajar di Ibukota Provinsi Sumatera Utara.
"Harapan kita agar terwujudnya pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat bisa benar-benar direalisasikan," papar Syaiful lagi.
"Harapan kita agar terwujudnya pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat bisa benar-benar direalisasikan," papar Syaiful lagi.