Medan (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sumatera Utara belum menerapkan contraflow pada arus balik Lebaran 2023 karena masih melihat situasi dan kondisi di jalan.
"Masih situasional (melakukan contraflow) karena masih melakukan pemantauan volume kendaraan yang melintas pada arus balik," ucap Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, di Medan, Senin.
Ia mengatakan, pada saat ini pihaknya belum ada menerapkan contraflow pada arus balik kendaraan karena masih dikatakan normal. Namun begitu, Polda Sumut telah menempatkan personel di berbagai pos untuk menangani arus lalu lintas untuk arus balik Lebaran ini.
"Selama alur kendaraan normal, tetap diberlakukan sebagaimana arus lalu lintas semestinya," ucap Hadi.
Disamping itu, dipastikan dengan dicabutnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akan banyak wisatawan yang memadati objek wisata terutama lokal.
"Obyek wisata itu bagian dari pengamanan dalam Operasi Ketupat Toba," ucap Hadi Wahyudi. Sebelumnya, Operasi Ketupat 2023 melibatkan 148.261 personel gabungan yang terdiri atas TNI-Polri, kementerian terkait, BNPB, BMKG, Basarnas, Pertamina, Jasa Raharja, Jasa Marga, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Pramuka dan Mitra Kamtibmas lainnya.
Para personel tersebut akan menempati 2.787 pos, dengan rincian 1.857 pos pengamanan, 713 pos pelayanan, dan 217 pos terpadu.
Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara memperkirakan pemudik yang meninggalkan Sumut sekitar 4,4 juta orang, sedangkan pemudik dari luar masuk ke provinsi ini sekitar 2,3 juta orang.
Dishub meyakinkan arus mudik berlangsung sejak 17 hingga 21 April 2023 dan puncak arus mudik pada 20-21 April 2023. Arus balik pertama, 24 hingga 26 April 2023 dan arus balik kedua, 29 April hingga 2 Mei 2023.
Berdasarkan survei potensi pergerakan pemudik Lebaran 2023, pemudik banyak menggunakan transportasi mobil pribadi 22,07 persen, sepeda motor 20,30 persen, bus 18,39 persen, Kereta Api 11,09 persen dan mobil sewa 7,7 persen.