"Awalnya kami tidak paham apa itu Program SMILE, namun karena yang memperkenalkan kepada kami adalah Asian Agri yang terbukti sudah berhasil meningkatkan produksi kebun kami, maka ketika pada 28 Oktober 2020, kami (petani) diikutsertakan dalam Program SMILE, maka kami sambut baik. Di SMILE ini kami lebih diajari agar melakukan budidaya kelapa sawit secara ramah lingkungan, sesuai standar internasional. Dalam program SMILE, Asian Agri bersama Apical dan perusahaan mitra hilirnya membantu petani swadaya untuk mendapat sertifikasi RSPO," beber Anam.
la mewakili KTTPS mengaku, cukup banyak hal-hal yang harus dilakukan agar kami bisa lulus audit sertifikasi RSPO. Mulai dari kelengkapan administrasi, kelengkapan patok batas, peta, perawatan/penyemprotan dan lainnya yang harus dilakukan secara ramah lingkungan. Namun semua hal itu tetap dalam pengawasan dan tuntunan dari Asian Agri.
Usaha dan kerja keras yang dilakukan petani KTTPS berbuah hasil. "Akhirnya di bulan April 2022, kami lulus sertifikasi RSPO atas areal 685,33 Ha yang dimiliki oleh 239 orang anggota koperasi kami," ucapnya.
Sejak memperoleh sertifikasi RSPO banyak lagi manfaat yang didapat oleh petani- petani. "Dan pada September 2022, kami sudah bisa menikmati penghasilan tambahan dari Premium Sharing RSPO," sebut warga Dusun Baru Lima Desa Tebing Tinggi Pangkatan ini.
Ayah tiga anak ini menambahkan, dana tersebut akan kami gunakan untuk kesejahteraan anggota, untuk operasional koperasi, pengembangan bisnis koperasi guna alternative income bagi petani ke depannya sebagaimana yang sudah disepakati bersama di RAT koperasi.
"Harapan saya kedepannya, agar kemitraan ini terus berkelanjutan untuk kemajuan bersama. Dan, KTTS dapat lebih berkembang. Sehingga keberadaan kami bisa mensejahterakan anggota kami, serta meningkatkan perekonomian masyarakat desa," ujarnya.