Medan (ANTARA) - Penjualan manisan di kawasan Pasar Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara meningkat menjelang Lebaran karena merupakan salah satu cemilan favorit khas Lebaran.
Pekerja Toko Aneka Manisan, Poppy, Minggu, mengatakan, penjualan menjelang Lebaran tahun ini naik sekitar 80 persen dibanding hari biasa.
"Sudah mau dekat Lebaran ini jumlah pembeli meningkat. Biasanya habis hanya puluhan kilogram, sekarang bisa ratusan kilogram," ucapnya.
Ia mengatakan, kebanyakan pembeli manisan ini berasal dari Aceh untuk dijual kembali maupun untuk oleh-oleh. Sebagian lagi pembeli dari Pematang Siantar, Tebing Tinggi, Tanjung Balai dan dari beberapa daerah lainnya di Sumut.
"Manisan yang sering dibeli itu biasanya jambu, cermai, salak, mangga dan pepaya. Manisan ini pun harganya terjangkau, dari Rp70 ribu sampai Rp100 ribu per kilogram," ujarnya.
Disamping harganya terjangkau, manisan di tokonya juga selalu menjaga kualitas dengan menggunakan gula murni dan bahan baku yang segar. Selain itu, cemilan ini bisa bertahan sampai tiga bulan lamanya.
Sama halnya dengan yang diutarakan pemilik Toko Manisan Jambu, Aguan. Ia mengatakan, manisan yang paling digemari para pembeli yakni manisan jambu biji.
"Menjelang Lebaran ini mulai meningkat, tapi belum terlalu tinggi. Kebanyakan yang membeli itu dari Aceh untuk dijadikan oleh-oleh," ucap Aguan.
Salah satu pembeli, Samsiyah, mengatakan, memang setiap menjelang Lebaran dirinya membeli manisan di Pasar Petisah. Sebab, cemilan ini sangat cocok untuk disajikan saat keluarga yang datang ke rumah.
"Biasanya saya beli manisan jambu atau salak. Selain harganya terjangkau, rasanya itu enak dan manisnya itu cocok di lidah," ucapnya.