Medan (ANTARA) - Penjualan pakaian di Pasar Ikan Lama, Jalan Stasiun Kereta Api Medan, masih lesu menjelang Lebaran 2023.
"Sudah mau dekat Lebaran ini pembeli masih sepi jika dibandingkan pada tahun kemarin. Bisa dikatakan turun hampir 50 persen," ucap salah satu pedagang di Pasar Ikan Lama, Adit, Sabtu.
Ia menduga sepinya pembeli karena resesi ekonomi yang sedang melanda dunia.
"Mungkin karena faktor resesi, otomatis berdampak pada penjualan kami. Biasanya apa pun yang dijual pada pertengahan Ramadhan banyak pembeli," ucapnya.
Adit mengatakan, di tokonya berbagai kebutuhan dan keperluan Lebaran ada, mulai dari pakaian, sajadah, mukenah dan lainnya. Harga yang dibandrol dari puluhan ribu sampai ratusan ribu.
"Kebanyakan yang membeli di sini berasal dari Aceh untuk di jual kembali, dan sebagian lagi tersebar di Sumut ini," ujarnya.
Hal yang saya juga diutarakan oleh Sajali. Ia berpendapat banyak faktor yang mengakibatkan lesunya penjualan pakaian jelang Lebaran tahun ini.
"Bisa jadi karena banyak yang sudah berjualan online. Jadi, pembeli lebih suka yang praktis," ucapnya.
Ia juga mengaku sepinya pembeli mengakibatkan omzetnya turun hingga 50 persen. Ia pun berharap mendekati Lebaran nanti penjualannya bisa meningkat karena ini merupakan momen untuk mencari laba.
Pasar Ikan Lama sejak tahun 1970 merupakan sentra grosir tekstil dan pakaian di Kota Medan.
Sebutan Pasar Ikan Lama sendiri merujuk pada zaman kolonial Belanda, di mana pada masa itu kawasan tersebut merupakan pusat penjualan ikan terbesar.