Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pesan Presiden Jokowi untuk mengundang China untuk berinvestasi di ibu kota negara (IKN) Nusantara.
Pesan tersebut disampaikan Luhut dalam pertemuan dengan Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok (NDRC) Zheng Shanjie di Beijing, China, sebagaimana diunggah di akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan yang dipantau di Jakarta, Selasa.
“Setelah mendarat di Bandara Internasional Beijing pada pagi hari sekali, saya bergegas menghadiri pertemuan dengan Ketua Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional Tiongkok (NDRC) Chairman Zheng Shanjie. Sebuah kebanggaan bagi saya karena pertemuan ini menurut beliau adalah adalah pertemuannya kali pertama dengan perwakilan negara Asia setelah beliau dilantik,” katanya.
Dalam pertemuan tersebut, Luhut bersama Chairman Zheng membahas sejumlah proyek kerja sama Indonesia-China termasuk kereta cepat Jakarta-Bandung, proyek Global Maritime Fulcrum-Belt Road Initiative (GMF-BRI) hingga IKN.
“Kami membahas bersama banyak hal mulai dari progres pengerjaan Kereta Cepat Jakarta Bandung, Kawasan Industri Hijau Kaltara, Proyek GMF-BRI, Herbal Center, South-South Cooperation, Vocational Training hingga Ibu Kota Nusantara yang mendapat pesan khusus dari Presiden @jokowi bahwa progresnya berjalan dengan begitu baik dan berharap pula akan mendapat dukungan dari Tiongkok,” sebutnya.
Luhut pun menyampaikan undangan kepada Chairman Zheng untuk datang ke Indonesia untuk meninjau progres proyek-proyek kerja sama antara kedua negara secara langsung.
“Semoga kerja sama baik yang terjalin antara Indonesia dan Tiongkok mampu menginspirasi negara-negara berkembang dan negara maju untuk berkolaborasi mencapai tujuan pembangunan yang adil dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Luhut menyebut hingga saat ini, akumulasi investasi China di Indonesia telah mencapai 30,8 miliar dolar AS sejak 2014 hingga 2022.
Investasi ini berhasil melahirkan 15.906 proyek dan mencatatkan negeri tirai bambu itu sebagai investor ketiga terbesar di Indonesia.
“Oleh karena itu, saya menyampaikan rasa terima kasih yang begitu besar dan memastikan Indonesia akan terus melakukan berbagai perbaikan dan efisiensi, sehingga bersama-sama dengan Tiongkok kita berjuang menjadi negara maju pada tahun 2045 kelak,” tutur Luhut.