Medan (ANTARA) - Para pedagang kue kering di Kota Medan mengeluhkan lesunya penjualan mereka pada pekan pertama Ramadhan 2023.
"Lebih parah dari tahun sebelumnya," ujar pedagang kue kering, Meli, di Pasar Petisah Medan, Rabu.
Menurut Meli, dibandingkan pekan pertama Ramadhan 2022, omzetnya menurun sampai 50 persen.
Dia memprediksi hal itu tidak lepas dari semakin sulitnya kondisi ekonomi masyarakat saat ini.
Hal senada juga diutarakan pedagang kue kering lainnya, Eva. Namun, karena tidak bisa mengubah situasi, dia pasrah dengan sepinya pembeli.
"Harus perbanyak sabar. Yang penting sehat-sehat sajalah sekarang," kata Eva.
Para pedagang itu pun berharap ada perubahan begitu waktu mendekati Lebaran 1 Syawal 1444 Hijriah.
Meski tidak pasti, mereka berdoa semakin pelanggan yang singgah dan membeli kue-kue mereka.
"Bisa saja, sih, seminggu sebelum Lebaran ramai karena memang ini tidak bisa diprediksi," tutur Meli.
Menyediakan kue-kue kering di rumah untuk disajikan kepada tamu menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia saat Lebaran.
Pedagang menyebut, beberapa jenis kue kering yang berpotensi laku adalah kue nenas (nastar), kue bangkit dan kacang-kacangan.
Walau begitu, pedagang kue kering masih bisa memupuk keyakinan jumlah pembeli terus bertambah beberapa hari menjelang Lebaran yang jatuh pada 22-23 April 2023.
Sebab, Dinas Pariwisata Medan memprediksi pelancong dari luar daerah mulai membanjiri Ibu Kota Sumatera Utara sejak H-7 Lebaran dengan tujuan utama untuk berbelanja.
Penjualan kue kering di Medan lesu pada pekan pertama Ramadhan
Rabu, 29 Maret 2023 19:03 WIB 2040