Tapanuli Selatan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) melakukan pengembangan padi lokal Siporang melalui uji coba adaptasi di dataran rendah. Hasilnya mengejutkan.
Bupati Tapsel Dolly P Pasaribu menyampaikan itu melalui Kadis Pertanian Tapsel Bismark Muaratua Siregar kepada ANTARA, di Sipirok, Selasa (21/3).
Pengembangan uji coba adaptasi Siporang dilakukan melalui demplot bekerja sama dengan PT Agincourt Resources di Kecamatan Batang Toru. Areal-nya kisaran 75 meter di atas permukaan laut (mdpl).
"Demplot dataran rendah itu di lahan Kelompok Tani (Koptan) Aek Pahu dengan budi daya organik, dan Koptan Permata Hijau dengan budidaya yang konvensional," katanya.
Dikatakan, budi daya Siporang selama ini cenderung di dataran tinggi (800 mdpl). Seperti di Kecamatan Arse, Kecamatan Sipirok, Kecamatan Marancar, dan Kecamatan Angkola Timur.
"Ternyata untuk dataran rendah (75 mdpl) budi daya padi lokal Siporang ini dinilai sangat berpotensi dan menjanjikan termasuk dari sisi produktivitas," sebutnya.
Setelah pengubinan hasil panen dari lahan Permata Hijau (konvensional) mencapai sebanyak 4,18 kg atau 6,7 ton/ha, sedang dari lahan Koptan Aek Pahu (organik) mencapai 3,3 kg atau 5,2 ton/ha.
Dijelaskan benih padi lokal Siporang label kuning (breeder seed) yang diuji coba PT AR dan di panen pada Senin (20/3/2023) itu diserahkan pada Juni 2022 lalu oleh Bupati Tapsel Dolly Pasaribu.
"Panen hasil uji coba bersama PT AR, PPL, Forkopimcam, dan Koptan se-Batang Toru dilaksanakan pada Senin (20/3)," kata Bismark di dampingi Sekretaris dan Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tapsel, M.Taufik Batubara dan Iswal Parningotan.
Menurut Yenny Lubis selaku salah satu pemulia padi lokal Siporang mengatakan bahwa hasil budi daya itu sangat baik dan dapat direkomendasikan.
"Karena produktivitas budi daya di daerah asalnya (dataran tinggi Tapsel) tidak jauh beda dengan hasil produksi dataran rendah Tapsel sebesar 5,62 ton/ha (rata - rata)," ujarnya.
Keuntungan lain yang sangat menggembirakan adalah berkurang-nya umur panen menjadi 108 hari setelah semai, yang artinya jauh lebih genjah. Serta Siporang bisa menjadi ikon daerah, tambahnya..
Uji coba pengembangan padi lokal Tapsel Siporang di dataran rendah, hasilnya mengejutkan
Selasa, 21 Maret 2023 22:33 WIB 2246