Medan (ANTARA) - Pemkab Dairi, Sumatera Utara, bertekad untuk mengembalikan kejayaan Kopi Sidikalang, bukan hanya di dalam negeri namun juga sampai ke luar negeri dan untuk itu semua pihak diharapkan dapat saling mendukung dan bekerja sama.
"Kita bertekad mengembalikan kejayaan Kopi Sidikalang. Mengembalikan kejayaan kopi Sidikalang, tak cukup hanya di hulu saja. Memang tak mudah, saat ini kami sedang berupaya mengembangkan ekosistemnya, mulai dari swasta, perbankan, termasuk koperasi," kata Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu di Medan, Senin.
Hal tersebut ia sampaikan terkait pelaksanaan sosialisasi pembukaan program studi baru yaitu Peminatan Kopi Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Medan.
Ia mengatakan, Program Studi Peminatan Kopi yang ditawarkan oleh Polbangtan Medan ini menjadi peluang penting bagi Kabupaten Dairi dalam tugas mengembalikan kejayaan kopi Sidikalang melalui pendidikan dan pelatihan kelak.
Kabupaten Dairi sendiri, sebagai kabupaten penghasil kopi terbaik di Indonesia tak ingin menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
Kabupaten Dairi memiliki kedua jenis kopi yakni arabika dan robusta. Namun seiring perkembangan pasar, mayoritas kopi yang paling banyak dikembangkan saat ini adalah kopi arabika.
Sementara Direktur Polbangtan Medan Yuliana Kansrini menyampaikan program studi baru tersebut dirancang bagi 10 kabupaten di Sumatera Utara yang berpotensi dalam pengembangan kopi.
"Kami berharap dari kegiatan ini ada output ada kerja sama memanfaatkan peluang yang ditawarkan mengisi kuota peminatan kopi yang akan dimulai September mendatang untuk 1 kelas berkisar 30 orang yang akan ditempa untuk menjadi generasi penerus kopi.
Alasan pentingnya, kata Yuliana, program studi baru itu adalah karena adanya kekhawatiran orang asing lebih mendominasi dalam pengembangan kopi.
"Kita tidak boleh hanya jadi penonton. Kita harus mampu mencetak SDM kita yang handal mulai hulu hingga ke hilir. Ini kesempatan bagi kita sekaligus harapan kami," katanya.