Medan (ANTARA) - Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sumatera Utara membidik satu medali emas pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 di mana Sumatera Utara menjadi tuan rumah bersama Aceh.
Pelatih Tim Panjat Tebing Sumatera Utara, Wahyu Sahputra di Medan, Kamis, mengatakan, pihaknya menargetkan satu medali emas dari kategori speed climbing dari tiga nomor yang dipertandingkan di PON mendatang.
"Target tersebut sangat mungkin diraih, karena kemajuan atlet binaan kita terus menunjukkan perkembangan yang sangat baik," katanya.
Berdasarkan evaluasi sebelumnya di PON XX Papua, atlet binaannya mampu mengimbangi sampai putaran final melawan Veddriq Leonardo yang merupakan atlet Pelatnas asal Kalimantan Barat dan juga juara dunia Internastional Federation Of Sport Climbing pada 2020.
Dengan potensi 10 atlet binaannya yang rata-rata masih berusia di bawah 22 tahun, memenangkan emas dari kategori Speed Relay beregu menjadi incaran utama.
Untuk mencapai target tersebut, ia memfokuskan pada penguatan teknik serta meningkatkan kemampuan fisik atlet binaannya. Latihan digelar dua kali sehari dengan total 12 kali dalam sepekan.
Baca juga: Menpora resmi luncurkan maskot PON 2024 di Medan
Selain itu, untuk menguji hasil latihan, timnya juga akan mengikuti kejuaraan nasional pada tahun ini sehingga memiliki tolak ukur sejauh apa hasil latihan yang dilakukan selama ini sebagai persiapan menghadapi PON 2024.
"Kalau bicara target, kita ditargetkan satu medali emas oleh KONI, dan sesuai dengan hasil kejurnas kemarin melihat waktu, realistis tiga besar kita bisa dapat. Insya Allah nanti lihat perkembangan kejurnas 2023. Kita akan lihat evaluasi bagaimana peluang kita untuk PON 2024 untuk target medali emas yang akan dicapai," katanya.
Sementara itu atlet panjat tebing Sumatera Utara, Rian Gordon Sitorus, mengaku akan lebih siap untuk menghadapi PON 2024 karena ini adalah kesempatan kedua baginya berlaga di PON sehingga merasa lebih matang dalam mempersiapkan diri.
"Persiapan terus dimaksimalkan. Latihan fisik dan teknik masih mengikuti program dari pelatih. Untuk di finishing ada berubah sedikit, jadi untuk melancarkan semuanya itu dengan banyak drill lagi. Kita mulai dari nol lagi, jadi finisihin nya itu kita harus lebih banyak relax lagi," katanya.