Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bibit siklon tropis 96B di sekitar Teluk Benggala untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berkategori tinggi.
"Potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan tinggi," kata Deputi Bidang Meteorologi, BMKG, Guswanto dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Ia menyampaikan dampak tidak langsung Bibit 96B terhadap kondisi cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan berupa hujan lebat, angin kencang, serta gelombang tinggi.
Ia mengemukakan, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Riau. Sementara angin kencang berpotensi terjadi di Aceh.
Sedangkan untuk gelombang tinggi, Guswanto menambahkan, berpotensi terjadi di wilayah selat Malaka bagian utara, Perairan, Meulaboh-Sinabang dengan ketinggian gelombang sekitar 1,25-2,5 meter.
Untuk gelombang yang lebih tinggi sekitar 2,5-4 meter, lanjut dia, berpotensi terjadi di wilayah perairan utara Pulau Sabang, Perairan barat Aceh, dan Samudra Hindia barat Nias.
Guswanto juga memaparkan bahwa bibit siklon tropis 96B masih terpantau di sekitar Teluk Benggala tepatnya di 7,8 Lintang Utara dan 90,4 Bujur Timur dengan kecepatan maksimum sekitar 20 knots dan tekanan minimum sekitar milibar (mb).
"Berdasarkan analisa citra satelit Himawari-8 menunjukkan aktivitas konvektif cukup aktif dalam 6 jam terakhir. Dan berdasarkan angin perlapisan sirkulasi siklonik terpantau di lapisan bawah hingga menengah dan terlihat melebar di lapisan 200 mb," katanya.
Ia mengatakan, kondisi lingkungan sekitar sistem yang mendukung pertumbuhannya antara lain, gelombang tropis (ER) aktif, shear vertikal lemah (5–10 knots), divergensi lapisan atas lemah (5-10 s-1), dan vortisitas sedang-rendah.
Berdasarkan prediksi keluaran model NWP, disampaikan, bibit siklon tropis 96B dalam 24 jam ke depan bergerak ke arah Barat Laut.
Di sisi lain, Guswanto juga menyampaikan, bibit siklon tropis 92W terpantau di Samudera Pasifik sebelah utara Papua, tepatnya di sekitar 3,0 Lintang Utara, 139,0 Bujur Timur dengan kecepatan angin 15 knot dan tekanan 1008.6 mb.
"Potensi sistem ini untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan dalam kategori rendah," katanya.