Tapanuli Selatan (ANTARA) - Lebih kurang 15 hektare tanaman padi petani di Desa Sipange Julu, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) terancam gagal panen.
Kepala Desa Sipange Julu, Mursal, mengungkapkan hal tersebut kepada ANTARA, di Sipirok, Minggu (13/11).
Terancamnya pertanian masyarakat gagal panen itu diakibatkan tergenang air dampak banjir Sungai Sihombuk saat hujan deras pada Rabu (9/11) kemarin.
"Kita sudah laporkan peristiwa ini kepada Pak Bupati, Dinas Pertanian, Dinas Sosial, BPBD, Inspektorat kabupaten itu bahkan Camat Sayur Matinggi," sebutnya.
Dalam laporannya disebutkan lebih kurang 32 hektare (ha) tergenang dari 50 ha luas areal persawahan masyarakat di Desa Sipange Julu itu dengan umur tanaman padi 40 - 50 hari.
"Hanya dari 32 ha terendam (rusak ringan berat) lebih kurang 15 ha di antaranya terancam gagal panen (puso)/tanam kembali," jelasnya.
Di laporkannya penyebab sulitnya air yang merendam persawahan cepat surut diakibatkan penyempitan pendangkalan dasar Sungai Sihombuk di wilayah itu.
"Kejadian seperti ini sudah sering terjadi bilamana saat musim penghujan," pungkasnya.
Belasan hektare sawah di Sayur Matinggi terancam gagal panen
Minggu, 13 November 2022 21:16 WIB 3056