Tapanuli Utara (ANTARA) - Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Tarutung Kanwil Kemenkumham Sumut, Leonard Silalahi berharap, peringatan hari pahlawan kiranya tidak hanya sekedar diingat dan diperingati secara seremonial saja pada setiap tanggal 10 November, namun harus memaknai perjuangan dan pengorbanan para pahlawan.
"Peringatan hari pahlawan tidak boleh sekedar diingat dan diperingati secara seremonial saja pada setiap tanggal 10 November, namun harus memaknai perjuangan dan pengorbanan para pahlawan," sebut Leonard, di tengah peringatan Hari Pahlawan di Lapangan Rutan Tarutung, Kamis (10/11).
Dikatakan, perjuangan dan pengorbanan para pahlawan diharapkan menginspirasi
dan memotivasi setiap pribadi untuk meneruskan pembangunan dan mengisi
kemerdekaan.
"Kemerdekaan yang kita rasakan saat ini tidaklah datang begitu saja, namun memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang luar biasa dari pendahulu
negeri seperti yang ditunjukkan pada pertempuran 10 November 1945 di Surabaya yang kemudian dikenal dengan Hari Pahlawan," terangnya.
Menurutnya, setiap orang dapat berperan sesuai kemampuan, keahlian, dan keterampilan masing-masing untuk memberikan kontribusi bagi bangsa sebagai wujud pahlawan masa kini sesuai tema Hari Pahlawan ke-77 tahun 2022 "Pahlawanku Teladanku".
"Pada masa lalu kita berjuang
dengan mengangkat senjata, maka sekarang kita berjuang melawan berbagai permasalahan bangsa, seperti kemiskinan, bencana alam, narkoba, paham-paham radikal dan termasuk berjuang melawan dampak dari pandemi COVID-19 yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun," ujarnya.
Melalui semangat "Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat", bangsa Indonesia diharapkan dapat melaksanakan Peringatan Hari Pahlawan dengan khidmat dan tidak kehilangan makna.
Juga dapat memberikan energi
tambahan untuk menggugah kesadaran segenap elemen bangsa untuk terus bersatu mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta membantu sesama tanpa memandang sekat-sekat perbedaan.