Medan (ANTARA) - Balai Besar Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah I Medan tidak bisa melihat gerhana bulan total akibat tertutup awan tebal di wilayah Kota Medan, Sumatera Utara.
"Sekitar pukul 20.00 WIB, kita sudah bisa membidik bulan. Tapi sedang proses selesai gerhananya," ucap Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah I Medan, Eridawati di Medan, Sumatera Utara, Selasa.
Pihaknya mengamati gerhana bulan total dari kantor BBMKG Wilayah I Medan di Jalan Ngumban Surbakti, No.15, Kelurahan Sempakata, Medan Selayang, Kota Medan.
Diketahui, seluruh wilayah Indonesia kecuali Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Bengkulu bisa mengamati puncak gerhana bulan total yang terjadi pukul 18.00 WIB.
Gerhana bulan total ini berlangsung dengan durasi total selama satu jam 24 menit 58 detik dan durasi umbral (sebagian+total) selama tiga jam 39 menit 50 detik.
"Kalau cuaca cerah tadinya di pukul 18.42 WIB, kita bisa melihat. Mungkin ketika selesai puncaknya, itu kita bisa lihat sebahagiannya," terang dia.
Selain BBMKG Wilayah I Medan, ujar dia, pengamatan gerhana bulan total ini juga dilakukan oleh Stasiun Geofisika Deli Serdang bersama Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Ia menerangkan prinsip pengamatan gerhana bulan total ini merupakan suatu pembuktian dari validasi hasil perhitungan yang telah ada.
"Saat ini Sumatera Utara umumnya sedang musim hujan. Namun prinsip pengamatan hilal ini di sela-sela awan tebal, kita bisa mengamati dan itu tidak terjadi," kata Eridawati.
BBMKG tak bisa lihat gerhana bulan total akibat awan tebal di Medan
Rabu, 9 November 2022 1:24 WIB 3364