Tanjungbalai (ANTARA) - Sebuah gudang di Jalan Sri Wijaya, Kelurahan Pahang, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai diduga jadi tempat pengoplosan BBM jenis solar, pertamax dan pertalite untuk dipasarkan kepada pedagang BBM eceran (along-along).
Sumber ANTARA di lapangan menyebutkan, pada Jumat (14/10) pagi sekitar pukul 08.00 hingga 09.30 WIB, sejumlah kendaraan bermotor roda dua dengan keranjang di kiri kanannya atau biasa disebut along-along tampak keluar dari gudang bertembok beton dengan pintu berbahan kayu dan seng itu.
"Aku sempat melihat dan memotret pedagang eceran atau along-along bermuatan BBM diduga oplosan keluar dari gudang yang ada di Jalan Sri Wijaya itu," ujar sumber itu.
Sumber melanjutkan, di gudang tersebut diduga masih banyak BBM oplosan yang minyak mentahnya dipasok dari Aceh Tamiang dan Tanjung Pura.
Minyak mentah itu disinyalir merupakan hasil tambang masyarakat yang ada di Aceh Tamiang dan Tanjung Pura. Kemudian dipasok ke Tanjung Balai untuk diolah (dioplos) menjadi BBM jenis solar, pertamax dan pertalite.
"Oknum pengusaha yang mengoplos berinisial M. Sedangkan BBM diduga hasil oplosan banyak dipasarkan ke daerah Sei Kepayang Kabupaten Asahan hingga Leidong Kabupaten Labuhan Batu," sebutnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tanjungbalai AKP Eri Prasetyo mengaku telah mendapat informasi terkait dugaan penimbunan dan pengoplosan BBM tersebut.
"Ya tdi pagi bg sdh turun dicek kesana. Tutup tdk ada aktipitas. Oke nti kami monitor tks infonya," tulis AKP Eri Prasetyo melalui pesan WhatsApp.