Medan (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan, Sumatera Utara membangun kolam retensi di enam kecamatan yang selama ini menjadi langganan banjir dan kerap dikeluhkan masyarakat di daerah ini.
"Pertama kolam retensi yang tengah dibangun ada di Griya Martubung, Kelurahan Besar, Medan Labuhan," ucap Kepala Dinas PU Kota Medan Topan Ginting di Medan, Jumat.
Ia menerangkan pembangunan kolam retensi di lahan seluas sekitar 10 hektare telah dimulai pada 20 Juni lalu dengan pengerjaan akan selesai Desember 2022.
Tidak cuma sebagai pengendali banjir, tetapi kolam retensi ini juga dilengkapi dengan taman bermain dan lintasan joging, sehingga masyarakat setempat bisa memanfaatkan fasilitas olahraga.
"Untuk pembangunan kolam lumpur, fasilitas taman bermain maupun lintasan joging akan kita lanjutkan pengerjaannya pada awal 2023," katanya.
Spesifikasi kolam retensi ini di Kelurahan Besar, di antaranya berukuran 432 x 176 meter dengan kedalaman dua meter sanggup menampung volume debit air sekitar 75.129 meter kubik.
"Dalam jangka pendek kolam ini mengurangi enam titik genangan air di Medan Labuhan. Namun jika konstruksinya selesai mampu mengurangi genangan air di dua kelurahan, yakni Besar dan Martubung ada 77 titik," jelas Topan.
Pemkot Medan juga membangun kolam retensi di Jalan Abdul Hakim, Kelurahan Padang Bulan Selayang I atau tidak jauh dari kantor Camat Medan Selayang untuk mengatasi luapan Sungai Selayang.
Selain itu, membangun kolam retensi di empat kecamatan, yakni Medan Sunggal, Medan Johor, Medan Polonia dan Medan Tuntungan.
"Saat ini pembangunan kolam retensi sudah tahap penyusunan DED (Detail Engineering Design)," tutur dia.