Medan (ANTARA) - Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, melakukan kajian potensi sampah rumah tangga sekitar 2.000 ton per hari yang diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA) Terjun di Medan Marelan.
"Sampah yang dihasilkan rumah tangga ini, belum dikaji secara detail melalui kajian resmi," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan, Zulfansyah Ali Saputra di Medan, Senin.
Termasuk, lanjut dia, identifikasi potensi sampah, kemudian komposisi sampah dan karakteristik sampah dari rumah tangga di ibu kota Provinsi Sumatera Utara itu.
Pihaknya juga ingin mengetahui berapa jumlah sebenarnya komposisi sampah rumah tangga yang dihasilkan dari total jumlah penduduk 2.527.059 jiwa di Kota Medan.
Data Dinas Lingkungan Hidup Kota Medan menyebut, progres sampah organik maupun anorganik ke TPA Terjun di semester II/2021 berkurang tiga persen dari 2.000 ton per hari, dan semester I 2022 ditargetkan berkurang 10,2 persen.
"Perhitungan sampah selama ini hanya asumsi berdasarkan perhitungan umum sebanyak 2.000 ton per hari. Seharusnya ada kajian detail," tegas dia.
Pihaknya berencana tahun ini melaksanakan kajian, sehingga diketahui secara pasti seberapa besar perhitungan sampah yang dihasilkan rumah tangga di Kota Medan.
"Dari sini nanti akan ditentukan arah kebijakan yang diambil. Salah satunya aspek mobilisasi, dan potensi apa yang bisa didapatkan," ungkap Zulfansyah.