Medan (ANTARA) - Sejumlah mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) melakukan praktik penyuluhan bagi petani di Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) II mahasiswa Polbangtan Medan pada sejumlah kecamatan di Toba.
Kementerian Pertanian RI tiada henti menggembleng mahasiswa Polbangtan, untuk menimba pengalaman lapangan sebanyak-banyaknya. Pengalaman diraih, sosialisasi program utama dan pendukung dari Kementan pun tercapai seperti peningkatan fungsi dan kapasitas penyuluh.
Pada PKL II di Kabupaten Toba tersebut, mahasiswa Polbangtan melakukan kegiatan Posko Mingguan bersama Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] dalam hal ini BPP Laguboti setiap Rabu. Kegiatan Posko diawali rapat koordinasi mingguan yang dipimpin Koordinator BPP Laguboti. Rapat dihadiri sejumlah para penyuluh dari Kecamatan Sigumpar, Siantar Narumonda dan Laguboti.
Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan berulang kali mengingatkan tentang pentingnya peran penyuluh dan petani dalam mendukung terwujudnya tujuan pembangunan pertanian Indonesia saat ini dan ke depan.
"Ke depan, tantangan sektor pertanian akan semakin banyak, khususnya terkait pemanasan global dan perubahan iklim," katanya.
Mentan Syahrul menambahkan pada zaman disruptif seperti saat ini, penyuluh dituntut mampu selalu bisa beradaptasi terhadap perubahan guna memastikan peran sebagai katalisator dapat terwujudkan.
Kepala Badan PPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menekankan bahwa menjadi penyuluh pertanian merupakan pekerjaan mulia dan luar biasa, karena penyuluh adalah agen of change yang mampu merubah dan mengatasi permasalahan yang dialami oleh petani.
"Tuntutan tugas memerlukan inovasi dan kreativitas dari seorang penyuluh, sehingga ketika berada di lapangan, penyuluh mampu memberikan solusi. Apalagi di tengah makin derasnya arus informasi dan teknologi, setiap orang bisa mengakses apapun yang mereka butuhkan," katanya.
Dedi Nursyamsi menambahkan, saat ini yang kita perlukan adalah penyuluh luar biasa. Kalau seorang penyuluh bekerja dengan fasilitas yang ada bisa maksimal, itu biasa-biasa saja.
"Akan tetapi, jika penyuluh mampu bekerja dengan keterbatasan sarana dan prasarana, maka penyuluh tersebut adalah penyuluh luar biasa. Jadi, yang kita perlukan saat ini adalah penyuluh yang luar biasa, bukan penyuluh yang mudah mengeluh," katanya lagi.
Direktur Polbangtan Medan, Yuliana Kansrini mengatakan bahwa pihaknya berupaya meningkatkan kualitas praktik lapangan bagi mahasiswa, dengan menjalin kerjasama dengan stakeholders di antaranya kegiatan PKL.
"Dengan adanya pelaksanaan PKL, mahasiswa memiliki pengalaman untuk menjadi penyuluh ahli bidang pertanian. Mengambil peran langsung dalam mengayomi petani guna memajukan pertanian yang unggul," katanya.
Bupati Toba, Poltak Sitorus saat menyambut rombongan PKL II Polbangtan Medan berharap mahasiswa/i mendorong peningkatan indeks pertanaman, tanam dua kali dan panen dua kali[IP200] serta sosialisasi pupuk organik, untuk menekan pemakaian pupuk kima yang berlebihan.
Mengakui peningkatan indeks pertanaman dengan IP200 adalah upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas padi meningkat sehingga ketersediaan beras di wilayah Toba dapat terpenuhi.
"Peranan penyuluh dalam memotivasi kemandirian petani dalam berusaha tani, menumbuhkan pertanian adalah bisnis dan petani adalah pebisnis," katanya.
Polbangtan Kementan terus perkuat fungsi penyuluhan di Toba
Rabu, 31 Agustus 2022 12:35 WIB 1192