Medan (ANTARA) - Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Bobby Nasution membawa gairah kolaborasi di rapat kerja nasional (Rakernas) asosiasi pemerintah kota seluruh Indonesia (Apeksi) ke-XV di Kota Padang, Sumatera Barat.
"Kami ingin kolaborasi kepada semua daerah. Pada Apeksi kali ini, kami bawa tim anak-anak muda yang berkolaborasi dengan Kota Padang. Apa acaranya? Masih rahasia," ujar Bobby dalam keterangan tertulis diterima di Medan, Senin.
Hal itu dikatakannya usai menghadiri "welcome dinner" Rakernas Apeksi ke-XV yang dihadiri Menteri Perdagangan Zulkifili Hasan, Ketua Umum Apeksi Bima Arya, Wali Kota Padang Hendri Septa, dan 95 wali kota serta istri di Hotel Truntum Padang.
Wali kota mengatakan, konsep kolaborasi ini akan terus diusung Pemkot Medan guna membenahi pembangunan di daerahnya, selain berkolaborasi dengan seluruh pemerintah kota lewat Apeksi.
"Selamat atas Rakernas Apeksi ke-XV. Semoga lancar dan sukses. Salam dari kami warga Medan," tutur Bobby yang juga menjabat Ketua Komisariat Wilayah (Komwil) I Apeksi.
Wali Kota Padang, Hendri Septa, mengatakan suatu kehormatan bagi ibu kota Provinsi Sumatera Barat karena hampir 25 tahun Apeksi berdiri, baru kali ini Kota Padang menjadi tuan rumah rakernas.
Diketahui, Rakernas Apeksi ke-XV di Padang akan dimulai pada Senin (8/8), dengan sejumlah kegiatan di antaranya Indonesia City Expo memamerkan 120 stan produk UMKM, gowes bersama, merendang bersama, dan "teh talua".
"Ini tahun berkah buat kami. Kami berharap kita semua bisa mengikuti rangkaian rakernas, seperti Indonesia City Expo, City Tour, tanam pohon hingga dan meresmikan tugu Apeksi yang satu-satunya di Indonesia," ungkapnya.
Ketua Umum Apeksi, Bima Arya, menyebutkan bahwa potensi perputaran ekonomi jika suatu daerah menjadi tuan rumah rakernas Apeksi memang cukup tinggi.
"Tuan rumah bisa untung sampai Rp35 miliar dari estimasi kehadiran lima ribu orang, dan 95 wali kota hadir saat ini. Mulai akomodasi, belanja, tiket, hotel, dan lainnya. Saya lihat sudah banyak yang ingin jadi tuan rumah rakernas tahun depan," ucap Bima.
Menteri Perdagangan, Zulkifili Hasan, menyatakan perekonomian bangsa Indonesia saat ini cukup baik karena mengalami surplus perdagangan tertinggi dengan pendapatan sebesar 24 miliar dolar AS.
"Itu sudah terpotong impor energi. Kalau tidak, bisa jauh lebih banyak lagi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga tertinggi sepanjang pandemi, yakni 5,54 persen. Terimakasih, karena ini peran para wali kota juga," kata Zulkifli.